Obama Tak Banyak Pengaruh bagi Ekspor Bali

Written By bopuluh on Rabu, 14 November 2012 | 19.15

DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua  Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Bali, Drs Panudiana Kuhn, MM menilai, terpilihnya kembali Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat tidak besar pengaruhnya terhadap perdagangan dan ekspor dari Bali.

"Terpilihnya kembali Barack Obama tentu berpengaruh terhadap  semakin baik dan meningkatnya hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dengan Indonesia dan sebaliknya, tapi bagi ekspor Bali tidak signifikan," kata Ketua DPD APINDO Bali, Panudiana Kuhn di Denpasar, Kamis (15/11/2012).    

Ia mengatakan, negara adikuasa yang menganut pasar bebas sangat terbuka bagi komoditi negara lain, asalkan sanggup memenangkan persaingan yang sangat ketat itu. "Jika matadagangan yang kita kirim bermutu dan mampu bersaing,  pasaran AS akan tetap terbuka dan menerimanya," ujar Panudiana Kuhn.

Panudiana mencontohkan, pasaran Amerika Serikat menyerap 20,51 persen ekspor patung dan berbagai jenis cindera mata berbahan baku kayu dari Bali selama bulan September 2012. AS merupakan negara terbanyak menampung matadagangan patung hasil sentuhan seniman dan perajin Bali yang memang karya seni itu sangat bermutu dan sangat disenangi konsumen.

"Sebaliknya jika matadagangan tidak bermutu dan tidak sanggup bersaing di pasaran AS, jangan harap bisa menembus pasaran AS, karena hal itu tidak ada pengaruhnya dengan Presiden AS," ujar Panudiana Kuhn.

Ia juga memprediksikan, sangat sulit meningkatkan perolehan ekspor nonmigas Bali, semasih terjadinya krisis ekonomi dunia. Sebagian besar negara-negara di kawasan Eropa, Jepang dan Amerika yang selama ini menjadi tujuan ekspor Bali mengalami krisis sehingga pasaran lesu, persaingan semakin ketat,  akibat banyak negara menghasilkan matadagangan serupa, sehingga produksi Bali semakin tersisih.    

Jenis matadagangan tekstil dan produk tekstil (TPT) asal Bali misalnya semakin tersisih karena tidak mampu bersaing, baik menyangkut harga maupun mutu dan rancang bangunan (disain).     

Panudiana Kuhn menambahkan, lebih-lebih sebagian bahan TPT itu harus diimpor yang cenderung harganya semakin mahal, disamping ongkos buruh, biaya proses produksi dan ongkos pengiriman semakin mahal.

"Hal yang tidak kalah penting lainnya birokrasi yang belum sesuai dengan harapan pengusaha yang menyebabkan terjadinya biaya tinggi," tutur  Panudiana Kuhn. Semua itu menjadi kendala bagi pengusaha sehingga perolehan ekspor non migas Bali terus merosot dalam beberapa tahun belakangan.

Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali menyebutkan, ekspor nonmigas Bali selama sembilan bulan periode Januari-September 2012 sebesar 363,96 juta dolar AS, menurun 8,59 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 387,24  juta dolar AS.

Panudiana Kuhn menjelaskan, aneka jenis matadagangan Bali, khususnya TPT kini semakin sulit menembus pasaran potensial, seperti China dan Vietnam.    

Bahkan China menanamkan investasinya di Indonesia dalam jumlah besar dan melakukan proses produksi menyangkut berbagai jenis matadagangan yang nantinya selain dipasarkan di Indonesia juga tujuan ekspor.

Semua itu akan melemahkan dan menyulitkan posisi pengusaha Indonesia, termasuk Bali, sehingga semua kegiatan bisnis tidak menguntungkan, kecuali sektor pariwisata.


Anda sedang membaca artikel tentang

Obama Tak Banyak Pengaruh bagi Ekspor Bali

Dengan url

http://civetcoffeedelicious.blogspot.com/2012/11/obama-tak-banyak-pengaruh-bagi-ekspor.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Obama Tak Banyak Pengaruh bagi Ekspor Bali

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Obama Tak Banyak Pengaruh bagi Ekspor Bali

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger