Wajah Kebudayaan AS

Written By bopuluh on Jumat, 01 Februari 2013 | 19.15

KOMPAS.com - Bayangkan adegan ini. Di satu bagian berjajar kursi nyaman tempat orang-orang asyik bermain iPad. Tak jauh dari situ ada rak berisi majalah-majalah terbaru, lalu mesin Google Earth ukuran raksasa tempat orang bisa mengeksplorasi seisi bumi.

Lalu ada sosok superhero Wonder Woman yang telah memanjangkan rambut melintas bergegas. Ada C-3PO, tokoh robot dari semesta Star Wars yang tampak bersama seorang Ksatria Jedi dengan pedang sinarnya. Juga ada beberapa awak Star Trek, memberi salam khas Vulcan dengan tangan mereka.

Sulit mengategorikan itu adegan apa dan di mana. Apakah itu di perpustakaan masa depan? Ataukah sepotong Comic-Con, konvensi komik di San Diego yang terkenal di kalangan penggemar komik itu? Atau ini tempat untuk menonton pertunjukan?

Sesungguhnya ini adalah gabungan semua itu, ketika Pusat Kebudayaan Amerika Serikat @america (dibaca At America) merayakan ulang tahun ke-2, pertengahan bulan lalu, dengan menggelar festival @Ameri-Con 2013, festival yang terutama ditujukan bagi pencinta komik Amerika.

@america memang berbeda dengan pusat-pusat kebudayaan asing lainnya. Lokasinya pun menggapai publik, di lantai 3 Mal Pacific Place di kawasan CBD Sudirman, Jakarta.

Pengunjung bisa meminjam iPad, ada jaringan Wi-Fi, dan ada layar sentuh berukuran lebar menampilkan berbagai informasi tentang AS. Benar-benar tempat yang sangat menyenangkan bagi pencinta gadget.

Mungkin satu-satunya hal yang mengingatkan bahwa ini adalah pusat kebudayaan milik Kedutaan Besar AS adalah ketatnya keamanan. Anda akan diperiksa melalui pintu tebal, melewati dua detektor logam, dan menitipkan semua barang bawaan di lemari tembus pandang sebelum masuk ke ruang tunggu.

"Kami harapkan tempat ini akan menjadi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk belajar sedikit lebih banyak mengenai Amerika, juga saling tukar gagasan dengan Amerika, karena kami yakin bahwa jika orang Amerika dan orang Indonesia mengerti satu sama lain, kita akan mempunyai lebih banyak kesempatan untuk saling bantu, bekerja sama, dan saling percaya," kata Duta Besar AS Scot Marciel, seusai upacara pembukaan festival, yang juga dihadiri Wakil Asisten Menlu AS Susan Stevenson dan Ketua Presidium ICMI Ilham Akbar Habibie, itu.

Ketika ditanya mengapa menggunakan teknologi sebagai titik masuk, Marciel mengatakan, target mereka adalah kaum muda, dan kaum muda selalu berhubungan dengan teknologi.

Marciel menambahkan, @america di Jakarta adalah satu-satunya pusat kebudayaan AS berteknologi tinggi semacam itu di dunia. "Karena kedubes kami di sini yang mempunyai gagasan untuk membuat tempat semacam ini," paparnya.

Lalu, mengapa menggelar festival komik superhero? "Kami mencintai superhero kami. Mereka membantu kami bermimpi, tetapi juga memperjuangkan nilai-nilai kami, nilai-nilai kebaikan," kata Marciel. Di latar belakang, C-3PO sibuk melayani permintaan foto bersama para penggemarnya. (Diah Marsidi)

Editor :

Ana Shofiana Syatiri


Anda sedang membaca artikel tentang

Wajah Kebudayaan AS

Dengan url

http://civetcoffeedelicious.blogspot.com/2013/02/wajah-kebudayaan-as.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Wajah Kebudayaan AS

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Wajah Kebudayaan AS

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger