Kampus Swadaya, Serba Terbuka....

Written By bopuluh on Senin, 29 Juli 2013 | 20.15

www.designboom.com

Kampus ini dikerjakan secara swadaya oleh NGO Austria "s2arch" mengerjakan proyek di Montic, sebuah daerah di selatan Johannesburg, Afrika Selatan.

www.designboom.com

Perguruan tinggi tersebut mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Inggris bagi penduduk setempat.

www.designboom.com

Di balik kesederhanaan desain bangunannya terdapat pemanfaatan teknologi tradisional dan kearifan lokal.

www.designboom.com

Konsep dasar bangunan perguruan tinggi ini mengambil bentuk persegi panjang, kemudian "dibelah" dengan bentuk jajaran genjang dan membentuk dua volume ruangan.

www.designboom.com

Konstruksinya menggunakan struktur rangka baja yang menopang beton cor dan diisi dengan komposit jerami dan tanah liat.




KOMPAS.com - Beberapa tahun lalu, organisasi swadaya masyarakat (Non-Government Organization) Austria "s2arch" mengerjakan proyek di Montic, sebuah daerah di selatan Johannesburg, Afrika Selatan.

S2arch, yang merupakan kependekan dari "social and sustainable architecture" (arsitektur sosial dan terbarukan), membangun Perguruan Tinggi Keterampilan Itchuba (Ithuba Skills College). Perguruan tinggi tersebut mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Inggris bagi penduduk setempat.

Meski tampak sederhana, segala hal tentang perguruan tinggi ini sangat menarik. Pertama, bangunan sebagai sarana belajar mengajar, dibangun dengan melibatkan berbagai tenaga internasional. Kedua, di balik kesederhanaan desain bangunannya terdapat pemanfaatan teknologi tradisional dan kearifan lokal.

Berbagai siswa arsitektur seantero Eropa turut terlibat dalam pembuatannya. Jika desain diselesaikan oleh mahasiswa fakultas arsitektur Eropa, fisik bangunannya dibangun oleh para sukarelawan, dengan bantuan dari komunitas lokal dan para siswa.

Para siswa dari kedua belahan dunia sama-sama belajar, bahwa membangun masa depan terbarukan (sustainable) dimulai sebelum struktur bangunan dibangun.

Konsep dasar bangunan perguruan tinggi ini mengambil bentuk persegi panjang, kemudian "dibelah" dengan bentuk jajaran genjang dan membentuk dua volume ruangan. Semua bangunan ini menyatu di bawah atap besi bergelombang yang tampak berlipat-lipat dan sedikit "terangkat". Ruang kosong di antara kedua ruangan merupakan koridor terbuka. 

Konstruksinya menggunakan struktur rangka baja yang menopang beton cor dan diisi dengan komposit jerami dan tanah liat. Cara pembuatan dinding jerami ini merupakan sebuah teknik insulasi tradisional Jerman yang menciptakan dinding monolotik dengan sifat termal tinggi. Sementara itu, banyaknya jendela-jendela besar, memberikan banyak ventilasi dan cahaya, sedangkan atap baja menggantung menyediakan naungan yang cukup. Namun, karena atap tersebut terpisah dari struktur bangunan, udara panas panas dapat keluar melewati ruangan.

Sedikit banyak, keramahanlingkungan yang diusung oleh Ithuba kemungkinan besar dipengaruhi oleh visinya sejak awal. "Ithuba" merupakan istilah dalam Bahasa Zulu yang berarti "kesempatan". Istilah tersebut memiliki asosiasi pada kehidupan sosial dan arsitektur terbarukan (sustainable) yang diusung sejak 2008 di selatan Johannesburg. Ithuba juga dikenal sebagai "kota perguruan tinggi" yang didirikan oleh Christoph Chorherr.


Anda sedang membaca artikel tentang

Kampus Swadaya, Serba Terbuka....

Dengan url

http://civetcoffeedelicious.blogspot.com/2013/07/kampus-swadaya-serba-terbuka.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kampus Swadaya, Serba Terbuka....

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kampus Swadaya, Serba Terbuka....

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger