Darmin Nasution, saat masih menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI), berbincang bersama para pewarta dari berbagai media massa di kompleks perkantoran BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (20/5/2013). Perbincangan tersebut menjadi bagian dari acara "Silaturahmi Perpisahan Gubernur Bank Indonesia Dr Darmin Nasution". Agus Martowardojo akan menggantikan Darmin Nasution sebagai Gubernur. Bank Indonesia (BI). | KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
JAMBI, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Darmin Nasution menyatakan, pemerintah perlu mewaspadai akumulasi beban subsidi komoditas dan subsidi langsung ke orang. Akumulasi beban itu dinilai akan menambah beban anggaran negara.
Darmin memaparkan hal itu dalam sambutannya pada pembukaan Seminar dan Sidang Pleno ISEI, Rabu (18/9/2013) malam, di Jambi.
Dewasa ini Indonesia sedang bersiap-siap menghadapi bentuk subsidi bentuk lain yaitu subsidi kepada orang dalam rangka implementasi sistem jaminan sosial nasional, yang akan dimulai pada 2014 dengan jaminan kesehatan masyarakat.
" Pada gilirannya, akan berakumulasi jenis subsidi komoditas dengan subsidi orang. Artinya, beban anggaran negara makin berat," ujarnya.
Atas dasar itu, jalan keluar yang dinilai paling terjangkau mengenai subsidi ini adalah merancang skenario penghapusan subsidi komoditas ke arah subsidi orang dan alokasi anggaran untuk infrastruktur.
Sebagai contoh, dengan total subsidi komoditas Rp 350 triliun per tahun maka dirancang skenario penghapusannya dalam waktu 7-10 tahun.
Editor : Erlangga Djumena
Anda sedang membaca artikel tentang
Waspadai Akumulasi Beban Subsidi
Dengan url
http://civetcoffeedelicious.blogspot.com/2013/09/waspadai-akumulasi-beban-subsidi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Waspadai Akumulasi Beban Subsidi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Waspadai Akumulasi Beban Subsidi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar